ID Realita- Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati Jilid II sukses digelar, masyarakat berduyun-duyun rasa penasarannya untuk menyaksikan pada Minggu (14/7/2024).

Kirab atau haul dalam rangka nguri-nguri budaya Ki Ageng Penjawi sebagai pemimpin Kabupaten Pati di masa lampau ini menyita ribuan masyarakat Pati bahkan luar daerah ikut menyaksikan acara arak–arakan tersebut.

Iring-iringan kirab dipimpin oleh pengurus Maqom Ki Ageng Penjawi, yang kemudian diikuti oleh kereta kuda pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), lima gunungan hasil bumi, reog Ponorogo, marching band, Ansor dan Banser, dan diikuti oleh seluruh masyarakat Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor yang ada di sekitar Maqom.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Suryanto, mewakili badan legislative mengikuti prosesi kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi “Kebangkitan Pati” Jilid II.

Suryanto yang notabene memang menyukai sejarah mengaku sangat antusias mengikuti prosesi kirab mulai dari awal hingga akhir.

Dia mengakatakan, pelaksanaan kirab yang dipelopori oleh masyarakat Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan/Kabupaten Pati ini menrupakan bentuk kepedulian warga akan sejarah.

Politisi dari Partai Demokrat ini mengaku adalah kali kedua dirinya mengikuti kirab, setelah sebelumnya pada 2023 juga mengikuti Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi “Kebangkitan Pati” jilid I.

“Saya sangat berterima kasih karena setiap tahun diadakan kirab Ki Ageng Penjawi. Ini menunjukan bukti bahwa masyarakat Pati nguri-nguri budaya, bahwa Ki Ageng Penjawi ini adalah pemimpin Pati di masa lalu,” ujarnya.

Suriyanto berharap, melalui kirab ini bisa memberikan pengetahuan sejarah kepada masyarakat Pati bahwa Ki Ageng Penjawi merupakan tokoh pemimpin Kabupaten Pati (Kadipaten Pesantenan) dulunya.

Bahkan, anggota DPRD asal Juwana ini menyebut jika Ki Ageng Penjawi masih memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Pajang yang pernah menguasai Pulau Jawa di masa lalu di bawah kepemimpinan Sultan Hadiwidjoyo.

“Harapannya bisa memberikan gambaran sejarah Kabupaten Pati. Karena sejarah menunjukan bahwa Pati masih memiliki keterkaitan dengan Sultan Hadiwidjoyo dari Kesultanan Pajang,” tandasnya.

Tentunya, besar harapannya agar kirab semacam ini bisa terus dilesatarikan dan dilaksanakan setiap tahunnya. (red).